gnewstimes.com – Sabtu 2 November 2024, 2800 pelajar dari berbagai sekolah di Gorontalo berkumpul di Gelanggang Olahraga Nani Wartabone. Hari itu bukan sekadar acara apel biasa. Wajah mereka penuh semangat, telinga mereka tertuju pada satu sosok yang berbicara dengan lantang: Penjabat Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid. Di hadapan mereka, Ismail menyampaikan pesan yang tidak main-main. Katanya, ancaman seperti narkoba, minuman keras, hoaks, kekerasan terhadap anak dan perempuan, LGBT, radikalisme, dan terorisme adalah musuh yang harus dilawan, bersama-sama.
Apel siaga Genzi Merah Putih ini bukan hanya soal seremonial atau formalitas. Bagi Ismail, ini adalah panggilan untuk bersatu melindungi masa depan. Dengan tegas, ia mengingatkan para pelajar bahwa ancaman-ancaman itu bisa menyelinap kapan saja dan berdampak pada siapa saja. “Kalian yang ada di sini adalah generasi penerus bangsa, dan sudah sepantasnya kita semua waspada,” seru Ismail, suaranya bergaung di lapangan yang dipenuhi pelajar dari tingkat SD hingga SMK.
Pelajar-pelajar itu, dengan seragam rapi dan mata penuh rasa ingin tahu, tampak menyimak setiap kata yang diucapkan Ismail. Mereka tahu bahwa yang ia bicarakan bukanlah isu-isu yang jauh di luar jangkauan mereka. Miras, narkoba, hoaks yang sering tersebar lewat media sosial, dan kekerasan bisa saja hadir di lingkungan mereka. “Ini bukan sekadar cerita atau isu orang dewasa, ini kenyataan yang kita hadapi,” lanjutnya dengan nada yang lebih serius.
Baginya, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa anak muda Gorontalo punya peran besar dalam menjaga daerah dan bangsa. Kegiatan apel siaga ini juga memberi kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan harapan-harapan besar untuk masa depan. Bagi banyak siswa yang hadir, acara ini jadi momen untuk menyuarakan keinginan mereka hidup dalam lingkungan yang aman dari segala ancaman.
Di penghujung acara, Ismail menyampaikan rasa bangganya. Baginya, anak-anak muda yang hadir hari itu bukan hanya peserta apel, tetapi pejuang masa depan. “Jangan pernah lelah untuk menolak kehadiran narkoba, miras, hoaks, kekerasan, LGBT, radikalisme, dan terorisme di Gorontalo. Kalian adalah garda terdepan,” pesannya, diikuti tepuk tangan meriah dari seluruh pelajar yang hadir.
Itu bukan hanya sambutan perpisahan; bagi mereka, itu adalah amanah.
Komentar